Dari Food Delivery ke Sistem Mandiri: Perjalanan Membangun Cobakso Digital
Bagaimana saya membangun ekosistem digital Cobakso dengan Next.js (web & PWA), integrasi API (Firebase, Xendit, Biteship, Telegram), dan native app Flutter (Customer, Restaurant, Driver, Owner) untuk kemandirian jangka panjang.

Dari Food Delivery ke Sistem Mandiri: Perjalanan Membangun Cobakso Digital
Banyak bisnis kuliner hanya fokus pada produk, tapi lupa menyiapkan sistem digital yang scalable. Padahal, tanpa sistem yang kuat, brand hanya akan jadi penumpang di platform lain.
Di Cobakso, saya menghadapi tantangan klasik: bagaimana membuat website bukan sekadar profil, tapi benar-benar bisa melayani order, terhubung ke pembayaran, memanggil kurir, hingga memberikan notifikasi real-time ke tim dapur.
Visi Jangka Panjang: Mandiri dari Platform Pihak Ketiga
Saya menyadari bahwa di awal, kehadiran platform food delivery pihak ketiga memang membantu brand cepat dikenal. Namun, untuk jangka panjang, fee 20–40% bisa menggerus margin.
Karena itu, sejak awal saya menyiapkan sistem siap produksi yang membuat Cobakso mandiri:
- Website (Next.js) sebagai kanal resmi dan pusat informasi.
- PWA (Progressive Web App) agar bisa diinstal langsung di HP customer, ringan dan cepat.
- Native Mobile App (Flutter) untuk ekosistem operasional lengkap:
- Customer App: browsing menu, checkout, pembayaran, pelacakan order.
- Restaurant App: manajemen order masuk, status dapur, stok/menu.
- Driver App: penerimaan job, navigasi, pembaruan status pengantaran.
- Owner App: insight penjualan, performa cabang, kontrol menu & harga.
Strateginya jelas: tetap hadir di platform besar untuk awareness, sambil membangun kemandirian agar data, margin, dan pengalaman pelanggan berada di kendali kita sendiri.
Fondasi Web: Next.js untuk Skala & SEO
Saya memilih Next.js sebagai fondasi web dan PWA karena:
- Scalable: performa stabil di traffic tinggi.
- SEO-Friendly: penting untuk akuisisi organik di wilayah operasional.
- Flexible: SSR/SSG/ISR & API Routes memudahkan orkestrasi fitur.
- Future-Proof: ekosistem kuat, komunitas aktif, dukungan tooling modern.
Hasilnya: website bukan sekadar brosur online, melainkan mini-application yang bisa bertumbuh mengikuti kebutuhan bisnis.
Alur Integrasi: Order → Pembayaran → Pengiriman → Notifikasi
Sisi belakang layar yang membuat semuanya menyatu:
🔹 Firebase
- Auth: login, signup, verifikasi email.
- Firestore: database produk, user, order, status.
- Storage: foto profil, lampiran bukti, dsb.
- Realtime/Listeners: perubahan status order tampil instan.
🔹 Xendit
- Pembayaran modern: QRIS, eWallet (mis. ShopeePay), Virtual Account.
- Webhook: status pembayaran otomatis mengubah status order di Firestore.
🔹 Biteship
- Ongkir instan: berdasarkan titik peta customer (lat/lng).
- Kurir: pemanggilan setelah dapur set “Siap Dikirim”.
🔹 Telegram Bot (untuk Operasional)
- Notifikasi real-time ke tim (Owner/Restaurant).
- Tombol aksi: Sedang Disiapkan, Siap Dikirim, Panggil Kurir.
Garis besar alur: Customer → (Next.js Web/PWA atau Flutter Customer App) → Xendit (bayar) → Order tersimpan di Firestore → Dapur update status via Restaurant App → Biteship (kurir) → Telegram Bot (notifikasi ke tim) → Customer tracking (status real-time).
Ekosistem Native: Kenapa Flutter?
Saya memilih Flutter untuk aplikasi native karena:
- Single Codebase, Multi-Platform: percepat pengembangan 4 aplikasi (Customer, Restaurant, Driver, Owner).
- UI Konsisten & Cepat: performa nyaris setara native, animasi halus.
- Ecosystem & Plugins: integrasi ke Firebase, Maps, notifikasi, dsb.
- Maintainability: design system & komponen UI dapat dibagi lintas-app.
Sinkronisasi dengan Backend yang Sama
Semua app Flutter mengakses backend yang sama (Firebase, Xendit, Biteship), sehingga:
- Data terkonsolidasi: tidak ada data silo.
- Operasional real-time: status order, stok, kurir, dsb konsisten di semua peran.
- Observability: Owner punya single source of truth untuk laporan dan keputusan.
Dampak yang Terukur
- Pengalaman pelanggan meningkat: order cepat, pembayaran mudah, pelacakan jelas.
- Operasional rapi: dapur fokus produksi, resto tidak terbebani admin manual.
- Biaya lebih efisien: ketergantungan pada marketplace berkurang, margin lebih sehat.
- Kontrol penuh atas data: strategi produk & pricing bisa lebih presisi.
Penutup
Proyek ini membuktikan bahwa kombinasi Next.js (web & PWA), Flutter (native apps multi-peran), dan integrasi API modern (Firebase, Xendit, Biteship, Telegram) mampu menghadirkan ekosistem digital mandiri yang scalable dan siap produksi.
Inilah yang saya tekuni: membangun solusi web & mobile yang bukan hanya indah, tapi benar-benar bekerja di lapangan—mendukung bisnis untuk mandiri, scalable, dan siap jangka panjang.
Punya brand F&B dan ingin membangun ekosistem serupa (web/PWA + native + pembayaran + kurir + notifikasi)?
Saya bisa bantu merancang dan mengimplementasikannya end-to-end secara bertahap, dari MVP hingga produksi.