Web Developer di Era Mobile App: Mati Gaya atau Adaptasi?

August 22, 2023⏱️ 4 min read

Apakah web developer akan mati gaya di tengah dominasi aplikasi mobile? Faktanya, web tetap menjadi fondasi digital — bahkan perusahaan besar seperti OpenAI, Netflix, dan TikTok masih bergantung pada teknologi web modern seperti Next.js.

Web Developer di Era Mobile App: Mati Gaya atau Adaptasi?

Web Developer di Era Mobile App: Mati Gaya atau Adaptasi?

Di era serba cepat ini, mobile app sering dianggap sebagai puncak transformasi digital. Banyak perusahaan berlomba-lomba membuat aplikasi, dengan harapan semua orang akan mengunduhnya.

Namun, ada satu kenyataan yang sering terlewat:

“Tidak semua perusahaan atau instansi butuh aplikasi, tapi semua perusahaan atau instansi pasti punya web.”


Web: Identitas Digital yang Tak Tergantikan

Website adalah identitas digital paling dasar. Ia menjadi tempat pertama orang mencari informasi — mulai dari alamat kantor, nomor kontak, hingga layanan yang ditawarkan.

Bahkan perusahaan besar sekalipun tetap bergantung pada web untuk:

  • publikasi resmi,
  • dokumentasi,
  • landing page kampanye global.

Tidak peduli seberapa kuat aplikasi mereka, web selalu jadi wajah yang pertama kali dilihat publik.


App: Kebutuhan Lanjutan, Bukan Fondasi

Aplikasi dibutuhkan ketika ada interaksi intensif:
transaksi, notifikasi real-time, sistem login, atau personalisasi layanan.

Tapi untuk publikasi, awareness, dan validasi bisnis, web selalu jadi fondasi utama.

Bahkan untuk niche audience, web adalah pintu masuk. Tanpa web, akses informasi jadi tertutup, karena tidak semua orang mau menginstal aplikasi hanya untuk sekadar tahu.


Informasi Lebih Cepat Lewat Web

Ada alasan kenapa web masih jadi media tercepat untuk publikasi:

  • Tanpa instalasi → link web bisa langsung dibuka siapa saja.
  • Akses lintas perangkat → dari feature phone hingga laptop modern.
  • SEO & ketercapaian → web lebih mudah ditemukan dibanding aplikasi yang tersembunyi di app store.

Teknologi Web: Evolusi, Bukan Kehilangan Relevansi

Web bukanlah teknologi usang. Justru ia berevolusi.
Framework modern seperti Next.js menjadikan web tetap relevan, scalable, dan top-tier.

Bahkan perusahaan kelas dunia mempercayakan produk digitalnya pada Next.js:

  • Netflix → menggunakan pendekatan micro-frontend untuk performa dan skalabilitas, selaras dengan keunggulan hybrid rendering Next.js.
  • OpenAI → situs showcase Next.js menampilkan OpenAI sebagai pengguna, membuktikan pilihan strategis mereka pada framework ini.
  • TikTok, Nike, Uber, Spotify → turut menggunakan Next.js untuk pengalaman web cepat, modular, dan global.

Fakta ini menjadi bukti nyata bahwa web modern bukan sekadar "pelengkap" dari app — tapi pondasi strategis dalam ekosistem digital.


Case Study: Netflix & OpenAI

🎬 Netflix

  • Mengelola traffic global dengan arsitektur modular dan sistem rendering efisien.
  • Kecepatan & pengalaman pengguna adalah kunci — pendekatan ini sejalan dengan kekuatan Next.js yang mendukung SSR + SSG.

🤖 OpenAI

  • Showcase resmi Next.js menyebutkan OpenAI sebagai salah satu pengguna.
  • Integrasi layanan AI mereka dengan Next.js membuktikan bahwa inovasi teknologi modern tetap berakar pada web.

Web Developer: Mati Gaya atau Adaptasi?

Web developer yang hanya menguasai HTML statis mungkin akan tertinggal.
Tapi yang adaptif — menguasai PWA (Progressive Web App), Next.js, atau bahkan menjembatani ke mobile lewat React Native dan Flutter — justru semakin relevan.

Karena pada akhirnya, web adalah fondasi ekosistem digital.
Aplikasi bisa lahir dan tumbuh, tapi web-lah yang selalu ada.


Penutup Reflektif

Era mobile app bukan berarti akhir dari web developer. Justru sebaliknya: web terus bertransformasi.

Dan selama perusahaan besar seperti OpenAI, Netflix, dan TikTok masih menggantungkan produk mereka pada Next.js, maka jelas:
web developer yang mau beradaptasi bukan hanya bertahan — tapi berada di barisan terdepan.